I. Pengertian Mikrobiologi dan Mikroba
Mikroba adalah salah satu cabang biologi yang menelaah mengenai organisme hidup berukuran mikroskopis yang meliputi: virus, bakteri, archaea, protozoa, algae dan fungi.
Mikroba dapat dibedakan menjadi beberapa sub disiplin berdasarkan berbagai macam orientasi yaitu: orientasi taksonomi yang meliputi virologi, bakteriologi, mikologi, fikologi dan frotozoologi. Orientasi habitat yang meliputi: mikrobiologi air, tanah, dan laut. Orientasi problema yang meliputi: ekologi, mikroba, mikroba patogenik, mikrobiologi pertanian, mikrobiologi industri dan mikrobiologi geologi. Selain itu terdapat lapangan mikrobiologi terapan yang meliputi: mikrobiologi kedokteran, akuatik, aeromikrobiologi, makanan, pertanian, industri, eksomikrobiologi, dan geokimia.
Mikroba didefinisikan sebagai jasad hidup yang ukurannya kecil kurang dari 0,1mm sehingga sukar dilihat dengan mata biasa. Secara klasik jasad hidup digolongkan menjadi dunia tumbuhan dan dunia binatang.
Pengelompokan jasad hidup menurut Haeckel berdasarkan perbedaan organisasi selnya. Menurut Whittaker jasad hidup menjadi 3 tingkat perkembangannya yaitu jasad prokariotik, eukariotik uniseluler, dan eukariotik multiseluler. Sedangkan menurut Woese penggolongan jasad hidup berdasarkan susunan kimia makromolekul yang terdapat di dalam sel yaitu arkhaebacteria, eukaryota, dan eubacteria.
Mikrobiologi di alam secara umum berperan sebagai produsen, konsumen, maupun redusen. Menurut perkembangan selnya terdapat dua tipe jasad yang meliputi prokaryota yaitu jasad yang perkembangan selnya belum sempurna. Sedangkan eukaryota yaitu jasad yang perkembangan selnya telah sempurna.
Selain yang bersifat seluler, ada mikroba yang bersifat nonseluler yaitu virus yang merupakan jasad hidup yang bersifat parasit obligat. Selain virus ada jasad hidup yang disebut viroid. Selain itu juga terdapat jasad yang lebih sederhana dari virus yaitu prion.
II. Sejarah Perkembangan Mikroba
v Penemuan Animalculus oleh:
Leeuwenhoek (1633-1723) awal terungkapnya mikroba dengan mikroskop yang sangat sedrhana mengungkapkan bahwa animalculus adalah jenis-jenis mikroba seperti protozoa, algae, khamir, dan bakteri.
v Teori dan pendapat
Teori abiogenesis yaitu animalculus timbul dengan sendirinya dari bahan-bahan mati.
Teori biogenesis yaitu animalculus terbentuk dari “benih” animalculus yang selalu berada di udara.
v Penemuan bakteri berspora
Dari percobaan Tyndall (1820-1893) ditemukan adanya termolabil yaitu bakteri tidak tahan terhadap panas. Dan termoresisten yaitu bakteri tahan terhadap panas. Pada termoresisten bakteri dapat membentuk endospora sehingga terjadi proses tyndalisasi.
v Peran mikroba dalam transpormasi bahan organik
Bahan yang terdapat pada mikroba akan mengalami perubahan susunan kimianya, perubahan kimia yang terjadi yaitu fermentasi dan pembusukan.
v Penemuan kehidupan anaerob
Dari penelitian pasteur tentang fermentasi asam butirat dapat disimpulkan 2 istilah yaitu kehidupan anaerob yaitu mikroba yang tidak memerlukan oksigen, dan yang kedua kehidupan aerob yaitu mikroba yang memerlukan oksigen.
v Penemuan enzim
Penemuan Buchner (1897) membuka jalan ke perkembangan biokimia modern yaitu penemuan alkohol dari gula oleh khamir merupakan hasil urutan beberapa reaksi kimia,yang masing-masing dikatalisir oleh biokatalisator yang spesifik atau di kenal sebagai enzim.
v Mikroba penyebab penyakit
Menurut Pasteur diduga adanya peran mikroba dalam menyebabkan timbulnya penyakit pada tingkat tinggi, buktinya ditemukan jamur penyebab penyakit tanaman gandum, tanaman kentang, pada ulat sutera, dan penyakit kulit manusia.
v Penemuan virus
Iwanowsky mengemukakan bahwa diketahui adanya jasad lebih kecil dari bakteri karena dapat melalui saringan bakteri yang dikenal sebagai virus.
v Generatio spontanea (abiogenesis) menurut pandangan baru
Oparin (1938) dan Haldane (1932) mengungkapkan bahwa bumi pada jaman prebiotik mempunyai atmosfer yang bersifat anaerob yang mendukung nitrogen, hidrogen, CO2, uap air, ammonia, CO, dan H2S.
v Teori asal mula kehidupan
Di atmosfer oksigen hampir tidak ada, dan lapisan ozon sangat tipis sehingga sinar ultra violet banyak mengenai bumi yang akan menimbulkan radiasi UV, suhu tinggi dan loncatan bunga api listrik.
v Penggunaan mikroba
- untuk proses klasik contohnya khamir untuk membuat anggur dan roti
- untuk produksi antibiotik contonya penisilin oleh jamur Penicillium sp.
- untuk proses-proses baru contohnya karotenoid dan steroid oleh jamur
- dalam teknik genetika modern
- di bidang pertanian
- di bidang pertambangan
- di bidang lingkungan
III. Struktur dan Fungsi Sel Mikroba
v Struktur sel
- inti sel dikelilingi oleh suatu membran yang terdiri atas 2 lapisan lemak
- membran sel prokariotik bersifat hidrofil sedangkan permukaan dalamnya bersifat hidrofob
- dinding sel bakteri bersifat agak elastis dan tidak bersifat permeabel terhadap garam
- flagel dan pili
flagel: salah satu alat gerak bakteri yang letaknya dapat polar, bipolar, peritrik maupun politrik
pili: disebut juga sebagai fibrae
- kapsul dan lendir
v Perbedaan sel tanaman, sel hewan, dan bakteri
- dinding sel
- sel tanaman: banyak mengandung selulosa
- sel hewan: tidak mempunyai dinding sel
- sel bakteri: terdiri atas rantai polisakarida dan rantai peptida pendek
- membran sel
- sel tanaman: mengandung lipida dan protein dalam jumlah yang sama
- sel hewan : komposisi lipidanya beda
- sel bakteri: mengandung kurang lebih 45% lipida dan 55% protein
- inti sel
- sel tanaman: inti sel, anak inti sel, serta membran inti sel tanaman mempunyai struktur, komposisi dan fungsi seperti pada sel hewan
- sel hewan: dilapisi oleh selaput berpori sebagai tempat keluar masuknya bahan ke dalam inti
- sel bakteri: tidak mempunyai bentuk inti
- mitokondria
- sel tanaman: berbentuk lonjong
- sel hewan: jumlah mitokondria dalam sel dapat mencapai 800
- sel bakteri: tidak mempunyai mitokondria
- endoplasmik retikulum dan ribosom
- sel tanaman: struktur yang mirip dengan ER pada sel hewan
- sel hewan: ER merupakan membran inti yang melipat-lipat menyerupai lorong dan ribosom merupakan tempat terbentuknya protein
- sel bakteri: tidak mempunyai ER, ribosom tersebar dalam sitoplasma
- khloroplas
- sel tanaman: mempunyai plastida yang disebut kloroplas di dalamnya terdapat klorofil
- sel hewan: tidak mempunyai kloroplas
- sel bakteri: bakteri fotosintetik mempunyai klorifil yang tidak terdapat dalam kloroplas
- vakuola
- sel tanaman: ukuran vakuola bertambah dengan bertambahnya umur sel
- sel hewan:
- sel bakteri: bakteri akuatik mempunyai vakuola yang berisi gas (vakuola gas).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar